Senin, 26 April 2010

lelaki yang tetap berharap

di punggung hari
mata sepi membangun ombak
gemuruh perih semakin garang
seperti menunggang topan
menghela ke lembah malam
tak ada kesangsian menikam
tetap berdiri
jalan semakin sembab
hujan saling berebutan
cahaya pudar dari tanah basah
pelita jiwa tak memihak gelap
percikan perih
jilatan api membakar rimba
ladang perburuan dunia
tetap melekap di urat nadi
berkabar langkah
tak kan sampai
harus terus berjalan
dengan berdendang
dengan nyanyian
dengan segala angin
dengan segala ingin
merambah timur
menelusuri barat
merapah utara
merandah selatan
biar luka menganga
pedih kan membatu
jerit kan membisu
pada langit beseru
“inilah aku; lelaki yang tetap berharap”


getaran hati menganak lautan
berjoget rentak gelombang
sampan tak akan berlabuh
tak akan pernah merapat
pada masa yang tenang
gelisah menerjang
biarkan badai mengumah di dada
tersebab diri adalah musim yang terus berganti
dan aku, lelaki yang tetap berharap

http://www.sagangonline.com/index.php?sg=full&id=356&kat=48